ASHA - • Qiyamullail termasuk shalat sunnah mutlak, ia sunnah mu’akkadah, aa memerintah rasulnya
melakukannya.
1- Allah berfirman :
Hai orang yang berselimut (Muhammad), Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari,
kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
(QS. Al-Muzammil: 1-4)
2- firman Allah swt:
(3) Shahih Bukhari no (731), Shahih Muslim no (781).
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.
(QS. Al-Isra’: 79).
3- Allah menyebutkan sifat-sifat orang yg bertakwa bahwa mereka:
Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan
diwaktu pagi sebelum fajar.
(QS. Adz-Dzariyaat: 17-18).
• Keutamaan qiyamul lail:
Qiyamul lail merupakan amal yang paling utama, ia lebih utama daripada shalat sunnah di
siang hari; karena di waktu sepi lebih ikhlas kepada Allah, dan karena beratnya
meninggalkan tidur, dan kelezatan bermunajatk kepada Allah azza wajalla, dan di
pertengahan malam lebih utama.
1- Allah berfirman:
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu
itu lebih berkesan.
(QS. Al-Muzammil: 6)
2- Dari Amr bin Anbasah bahwasanya nabi berkata: sesungguhnya Allah paling dekat
kepada hambanya adalah di tengah malam terakhir, kalau engkau bisa menjadi orang
yang berdzikir kepda Allah pada waktu itu maka lakukanlah, karena shalat pada waktu
itu dihadiri dan disaksikan hingga terbit matahari… (HR. Tirmidzi dan Nasa’i) (2).
3- Nabi ditanya: shalat apa yg paling utama selain yang wajib? Beliau berkata: shalat
yang paling utama selain shalat wajib adalah shalat di tengah malam. (HR. Muslim).
• Di waktu malam ada saat dikabulkannya doa:
1- Dari Jabir. ra berkata: aku mendengar rasulllah sd: sesungguhnya di waktu malam ada
satu saat dimana seorang hamba tidak memohon kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah
pada saat itu, kecuali Allah memberikannya, dan ini ada pada setiap malam. (HR. Muslim).
2- Dari Abu Hurairah bahwasanya rasulullah bersabda: setiap malam tuhan kita turun ke
langit dunia pada waktu sepertiga malam terakhir, Allah berkata: siapa yang berdoa
kepadaku maka akan aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaku akan aku berikan, siapa
yg mohon ampun padaku maka aku akan memberi ampunan kepadanya. (Muttafaq alaih).
• Disunnahkan bagi seorang muslim tidur dalam keadaan suci,
dan barangsiapa yang
bermalam dalam keadaan suci maka malaikat ikut bermalam bersamanya, dan ia tidak
bangung kecuali malailkat berkata: Ya Allah, ampunilah hambamu fulan, karena ia
bermalam dalam keadaan suci. (HR. Ibnu Hibban).
• Disunnahkan segera tidur,
agar bisa bangun untuk shalat malam dengan segar, dan
disunnahkan bangun ketika mendengar adzan, rasulullah saw bersabda: apabila salah
seorang dari kalian tidur, setan membuat tiga ikatan di kepalanya, ia mengatakan pada setiap
ikatan, malam masih panjang maka tidurlah.
Jika ia bangun dan berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan, jika berwudhu’ maka
lepas satu ikatan, dan jika shalat, lepas satu ikatan, maka ia masuk waktu pagi dengan segar
dan jiwanya tenang, kalau tidak, maka ia masuk waktu pagi dg jiwa yg tidak tenang dan
malas. (Muttafaq alaih).
• Seorang Muslim seharusnya berusaha bangun malam dan tidak meninggalkannya;
karena
nabi saw melakukan qiyamul lail hingga kakinya pecah-pecah.
Aisyah berkata kepada beliau: mengapa engkau lakukan ini wahai rasulullah, padahal Allah
telah mengampunimu dosamu yg telah lalu dan yg akan dating? Nabi berkata: tidakkah aku
suka menjadi hamba yang bersyukur?. (muttafaq alaih).
• Jumlah Raka'at Shalat tahajjud:
Sebelas rakaat dengan witir, atau tiga belas rakaat
dengan witir.
• Waktu shalat tahajjud:
Waktu malam paling utama adalah sepertiga malam terakhir, maka
malam dibagi dua, kemudian anda bangun pada seperti pertama dari paruh kedua, kemudian
tidur di akhir malam.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra bahwasanya rasulullah saw bersabda:
Shalat yang paling
dicintai Allah adalah shalatnya nabi Daud, dan puasa yang paling dicintai oleh allah adalah
puasanya nabi Daud, beliau tidur separuh malam, bangung sepertiganya, tidur
seperenamnya, dan berpuasa satu dan tidak berpuasa satu hari. (muttafaq alaih).
• Sifat shalat tahajjud:
disunnah sebelum tidur bernia qiyamullail, jika ia tertidur dan tidak bangun, maka dibulis
baginya apa yg diniatkan, dan tidurnya merupakan sedekah dari tuhan kepadanya, dan jika
bangun untuk shalat tahajjud, ia menghapuskan tidur dari wajahnya, dan membacar sepuluh
ayat di akhir surat al-Imran (……), lalu bersiwak dan berwudhu’ kemudian memulai
tahajjud dengan dua rakaat ringan; berdasarkan sabda nabi saw: apabila salah seorang kalian
bangun di waktu malam maka hendaklah memulai shalatnya dengan dua rakaat ringan. (HR.
Muslim)
• Kemudian shalat dua rakaat-dua rakaat, dan salam setiap dua rakaat, berdasarkan yang
diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra kt: ada seseorang yg berkata: wahai rasulullah, bagaimana
shalat malam? Beliau bersabada: dua dua, apabila engkau khawatir tiba waktu subuh, maka
shalat witirlah satu rakaat. (muttafaq alaih)
• Boleh juga sekali-kali shalat empat rakaat dengan satu kali salam.
• Disunnahkan mempunyai jumlah rakaat tertentu, jika ia tertidur dan tidak shalat maka
diqadha’ dengan genap, Aisyar ra ditanya tentang shalat nabi saw di waktu malam, beliau kt:
tujuh, sembilan, dan sebelas, selain shalat dua rakaat fajar. (HR. Bukhari).
• Disunnahkan shalat tahajjud di rumahnya, membangunkan keluarganya, dan sekali-kali
shalat mengimami mereka, memperpanjang sujudnya kira-kira selama membaca lima puluh
ayat, jika mengantuk hendaklah tidur, dan disunnahkan memanjangkan berdiri dan membaca
al-Qur’an, membaca satu juz al-Qur’an atau lebih, sekali-kali membaca dengan keras, dan
sekali-kali pelan, jika membaca ayat tentang rahmat, hendaklah memohon rahmat, dan jika
membaca ayat tentang adzab, hendaklah memohon perlindungan, dan jika membaca ayat yg
mengandung pensucian Allah swt, hendaklah bertasbih.
• Kemudian mengakhiri tahajjudnya di waktu malam dengan shalat witir, berdasarkan sabda
nabi saw: jadikanlah shalat terakhir kalian di waktu malam witir. (muttafaq alaih)(4)